manglingi atau mantan manten adalah film dengan Atiqah sebagai pemeran utamanya
Gaya Hidup

SPOILER ALERT! Manglingi atau Mantan Manten? Film Syarat Pernikahan Adat Jawa

FWB – Berada di rumah saja membuat menonton jadi salah satu kegiatan asik untuk dilakukan. Baru-baru ini, saya menonton film Indonesia di Netflix dengan judul Manglingi, sebelumnya browsing karena ingin melihat rating dan segala macam ternyata tidak membuahkan hasil, adapun review dengan sinopsis yang mirip berjudul Mantan Manten. Tanpa berharap banyak, mulailah saya menonton film Manglingi ini.

Dibintangi Atiqah Hasiholan, Ini Review Film Manglingi

manglingi atau mantan manten adalah film dengan Atiqah sebagai pemeran utamanya

Dibintangi oleh aktris Atiqah Hasiholan dan aktor Arifin Putra, film besutan Visinema Pictures rilis di bioskop tahun 2019 tepatnya tanggal 4 april tahun 2019 lalu dengan judul Mantan Manten. Saya sejujurnya tidak tau bahwa ini berubah judul karena saya mengira ini film yang berbeda. Dari kedua judulnya, sungguh tak mencerminkan keseluruhan isi cerita, sepertinya akan lebih baik jika judulnya adalah dukun pernikahan, sesuai dengan jalan cerita dari seluruh cerita ini.

Yasnina yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan digambarkan glamour, kaya, dan sukses. Hidupnya kian lengkap dengan Surya sebagai tunangannya. Ada setting di mana kemudian ia tampil wawancara di TV juga scenes ketika menyorot sebuah baligho besar dengan namanya sebagai manager investasi terkenal.

Lantas kehidupannya berubah sedetik karena dikhianati oleh ayah angkatnya sendiri yang bernama Iskandar ( Tyo Pakusadewo ), Yasnina kehilangan segalanya termasuk pekerjaan, nama baik dan seluruh harta bendanya. Ia kemudian tinggal di panti asuhan dimana ia dan Surya ( sepertinya pernah menerima donasi dari mereka ). Ia kemudian ingat bahwa memiliki Villa di Tawangmangu, Jawa Tengah.

film mantan manten diubah menjadi manglingi judulnya di netflix
Ketika Yasnina meminta haknya untuk rumah yang dibelinya

Scenes berubah ketika ia kemudian hendak mengambil haknya atas rumah yang ia beli. Ternyata rumah tersebut masih ditinggali oleh pemilik pertama. Entah bagaimana, kemudian Nina menuruti kemauan Bude Marjanti untuk menjadi asistennya sebagai pemaes pengantin Jawa ( yang mana menurut saya bisa saja ditolak ). Ia kemudian diharuskan tinggal dan menerima syarat-syarat agar bisa menjadi penerus Bude Marjanti sebagai dukun pernikahan.

Kehadiran Dodit Mulyanto sebagai Darto yang diawal kemunculannya terasa hangat kemudian tiba-tiba hilang di tengah cerita. Karena ternyata doi adalah anak tetangga, dari yang selalu ada kemudian ga pernah kelihatan itu gimana ya ceritanya, sedikit menggelitik tanya di benak saya. Tadinya ingin mengakhiri, tapi ah sudahlah dilanjut hingga usai.

Beberapa kali Yasnina meninggalkan rumah Bude Marjanti, curhat pada Ardy ( mantan bawahannya ) lalu datang lagi ketika suasana hatinya membaik ( enak banget ke orang lain bisa gitu, yaudahlah kan itu emang rumahnya ). Lucunya, kemudian Surya dijodohkan dengan perempuan pilihan ayahnya. Kalian yang nonton akan dibuat geli banget deh, sama adegan Surya yang digambarkan sebagai anak satu-satunya Pak Iskandar, terbengong-bengong kaya orang gangguan mental tapi masih sempat makan keripik, haha jangan dibayangin ya gaes. Plus jangan harap deh ada scenes dimana ia memperjuangkan cintanya pada Yasnina. RIP laki-laki pejuang cinta di sini.

diubah judulnya dari mantan manten menjadi manglingi film yang diperankan atiqah hasiholan
Yasnina ( Aqiqah Hasiholan ) belajar menjadi pemaes

Singkatnya lagi, Surya setuju dijodohkan. Yasnina ga tau sama sekali, Bude Mar yang dipilih sebagai pemaes kemudian mengiyakan tapi menyembunyikan dari Nina. Lalu ketahuan, lalu Nina pergi dari rumah Bude Mar lalu menjelang pernikahan Bude Mar meninggal dunia. Nina histeris, tapi ujung-ujungnya menerima segalanya termasuk menjadi pemaes dan menjadi dukun pernikahan di acara Surya dan Salma.

Nonton ini, aku lelah sekali dan menuliskannya di sini membuat saya lega, haha.

Hal-Hal Tak Masuk Akal di Film Manglingi atau Mantan Manten

menyerah dan ikhlas itulah pesan dari film mantan manten

  1. Masa iya sih, Yasnina seorang manager investasi terkenal dengan kepopulerannya bahkan menjadi artis tak punya teman sama sekali, at least networking gitu. Pasti ketemu banyak orang ya kan selama jadi manager invest
  2. Masa iya sih, ga punya apa-apa banget sampe harus tinggal di panti asuhan. Masa iya ga punya teman untuk sekedar jadi tempat singgah beberapa waktu. Atau uang simpanan lalu kost
  3. Masa iya sih, manager investasi dan Surya sebagai tunangannya tak bisa menggugat rumah yang sudah jelas-jelas dibeli karena disita bank
  4. Masa iya sih, nerimo-nerimo aja. I mean gini loh ya. Pekerjaan menjadi pemaes atau ditulis di sinopsisnya sebagai dukun pernikahan adalah hal yang sangat berbeda dengan kehidupannya sebelumnya. Bayangin aja biasanya jadi manager investasi lalu harus mengikuti syarat-syarat agar dapat menjadi perias alas Bude Mar. How can she just accept this
  5. Surya sebagai tunangan Yasnina digambarkan sangat mencintainya. Lalu kemudian tak pernah menyusul ( okelah doi kerja, sibuk ) then just accept itu perjodohan dengan tangan terbuka. Scenes ia hanya duduk sambil makan keripik menurut saya agak creepy, how can you makan keripik saat stress, ga berjuang untuk cintamu, bahkan sempat ada bagian ia yang tak terkejut sama sekali dengan kehadiran Nina sebagai pemaes untuk pernikahanannya seperti tak pernah terjadi apa-apa. Bahkan menekankan bagian ” Ini pernikahanku, Nina kamu jangan macam-macam ” ketika Nina berusaha membantunya agar beskapnya muat

Sebenarnya masih ada beberapa hal lain yang ga masuk akal. Jangan bilang ” namanya juga film ” karena tentu film yang bagus adalah film yang terasa nyata. Durasi 1 jam 51 menit rasanya tak cukup untuk mengemas ceritanya. Adegan demi adegan terasa meloncat-loncat, jujur nih saya tipe penonton yang ambisius, agak mengharapkan beberapa hal setidaknya :

  1. Surya memperjuangkan cintanya seperti biasanya lelaki yang sudah matang dan menemukan belahan jiwanya
  2. Ada alasan jelas kemudian hubungan mereka tak lanjut, seperti keputusan Yasnina yang menurut pada Bude Mar yang membuat Surya merasa di nomor duakan. Mereka putus, Surya stress makan keripik ( haha, ngenes banget emang saya pada scenes ini ), lalu Yasnina fokus pada kehidupan barunya menjadi pemaes
  3. Yasnina menunjukan kebolehannya sebagai manager yang diaplikasikan pada bisnis pernikahannya, dikemas dengan apik dengan pengetahuan bagaimana memanage sebuah usaha, keuangan dan menjadikannya bisnis yang berkembang. Saya gakan keberatan nonton ini bahkan dijadikan serial sekalipun

Pesan dari film ini tetap ada kok, seperti yaa harus bangkit ketika sesuatu memburuk juga ikhlas menerima takdir. Seperti Yasnina yang ikhlas pada kenyataan ditinggal tunangannya menikah dan melanjutkan hidup dengan profesi yang baru. Juga pesan agar dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan baru, penting nih.

Ini hanya ekspektasi saya yang berkembang selama menonton, pernah kan ya pasti kita punya harapan sendiri pada film yang kita tonton.

pernikahan adat jawa solo layaknya pernikahan ala keraton dengan adat tersendiri
Film Mantan Manten, 2019

Satu-satunya yang saya sukai di film ini adalah di bagian-bagian akhir, bagian yang menunjukan adat pernikahan budaya Jawa. Begitu luwes, begitu syarat makna di setiap bagian-bagian adat yang dilakukan. Merasa demikian mungkin karena berkali-kali menghadiri bahkan menjadi bagian dari adat pernikahan Jawa, jadi merasa ada something yang connected.

Saya cukupkan sampai di sini. Bagi yang ingin menonton dan merasakan hal yang serupa dengan saya bisa ditonton dari awal hingga akhir, tapi bagi yang ingin hanya menonton sekilas mengenai pernikahan adat jawa, bisa nonton di seperempat terakhir film.

Dan adakah yang punya rekomendasi film dengan setting pernikahan yang Anda rekomendasikan ? Let me know ya…

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *